Abdullah Gymnastiar dalam renungannya "Cermin Diri"
Abdullah Gymnastiar
dalam renungannya "Cermin Diri"
Tatkala ku datangi sebuah cermin
Tampak sesosok wajah
yang telah kukenal dan sangat sering kulihat
namun aneh
Sesungguhnya, aku belum mengenal
Siapa yang ku lihat
Tatkala ku tatap wajah
hatiku bertanya
"Apakah wajah ini kelak akan bercahaya,
bersinar di surga sana?"
ataukah
"Wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahannam?"
Tatkala ku tatap mata
nanar hatiku bertanya:
"Mata inikah yang akan menatap kelazatan
dan kerinduan?"
Menatap Allah...
Menatap Rasulullah ... ....
Menatap Kekasih-kekasih Allah kelak
ataukah
Mata ini yang kan terbeliak,
melotot,
menganga,
terburai menatap neraka jahannam
ataukah
mata penuh maksiat ini akan menyelematkan
wahai mata...
"Apa gerangan yang kau tatap selama ini ?"
Tatkala ku tatap mulut
"Apakah, mulut ini yang mendesah penuh kerinduan?"
mengucap:
"La ilaha ilaaha illallah..."
Saat sakaratul maut menjemput
ataukah
menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur
dengan mungkin jeritan pilu
yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar
ataukah...
Mulut ini menjadi mulut pemakan buah jakun jahannam
yang getir penghancur setiap usus
Apakah gerangan yang kau ucapkan
Wahai mulut yang malang
Berapa banyak dusta yang kau ucapkan
berapa banyak
hati-hati yang remuk dengan kata-katamu yang mengiris tajam
berapa banyak
berapa banyak kata-kata manis
manis madu yang palsu yang kau ucapkan untukku
Betapa jarang kau jujur
Betapa langkanya engkau syahdu
memohon agar Tuhan mengampunimu.
Tatkala kutatap tubuhku
Apakah
Tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya,
bersinar, bersuka cita
bercengkrama di surga
atau
Tubuh yang kan tercabik-cabik,
hancur, mendidih didalam lahar
membara
terpasung tanpa amppun
derita yang tak pernah berakhir
Wahai tubuh
Berapa maksiat yang kau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang kau dzolimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba-hamba Allah yang yang lemah
yang kau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak pertolongan yang kau acuhkan tanpa perduli
padahal engkau mampu!
Berapa banyak
hak-hak yang kau rampas wahai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu?
atau sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu
Apakah
hatimu segagah ototmu
atau selemah daun-daun yang dah rontok?
Apakah hatimu seindah penampilanmu
Atau sebusuk kototan-kotoranmu?
Betapa beda
Betapa beda apa yang tampak dicermin
dengan apa yang tersembunyi
Aku
Aku telah tertipu
Aku tertipu oleh topeng
Betapa yang ku lihat selama ini hanyalah topeng
Hanyalah topeng belaka
Betapa yang pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah hanyalah topeng
sedangkan aku
Hanya se onggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu
Aku malu Ya Allah...
Aku malu
Allah...
Selamatkan aku Ya Allah...
Allah...
Selamatkan aku
Selamatkan aku
Amin!
Ya Rabbal 'alamin