Solidaritas SMANKA untuk Palestina
SOLIDARITAS SMAN 1 KANDANGHAUR UNTUK PALESTINA
Serbuan Israil yang membabi buta dengan menggunakan bom, jet-jet tempur, tang baja dan a njing pelacaknya—bahkan serangan bomnya dengan sengaja untuk memberangus bangsa Palestina dengan menggunakan fosfor putih, jika terhirup saja akan menimbulkan luka bakar yang dahsyat dan sulit disembuhkan telah mengusik rasa solidaritas civitas academika SMA Negeri 1 Kandanghaur, Indramayu. Kemarin, hari Sabtu 17 Januari 2009 bertempat di Masjid al-Alfurqan dan halaman SMA Negeri 1 Kandanghaur mengadakan shalat ghaib, taushiyah dan doa bersama dilanjutkan dengan gerakan solidaritas—bantuan untuk bangsa Palestina dan para pejuangnya.
Pada kesempatan itu hadir Kepala SMA Negeri 1 Kandanghaur, Drs. H. Budi Santoso, dewan guru dan seluruh siswa SMA Negeri 1 Kandanghaur. Dalam sambutannya Kepala SMA Negeri 1 Kandanghaur mengatakan serangan Israil ke Palestina menunjukkan kepada dunia bahwa Israil telah mengesampingkan persoalan kemanusiaan, karena kalaupun terpaksa harus melakukan peperangan ada unsur etika yang harus dijunjung tinggi. Peperangan tidak harus serta merta dengan membunuh anak-anak, perempuan dan fasilitas umum, apalagi kebiadaban Israil sudah mengarah kepada tindakan genosaida bangsa Palestina, dengan mengabaikan resolusi yang dikeluarkan oleh Dewan HAM PBB, Majelis Parlemen Asia, Human Rights Watch dan Komisi HAM Independen. Bahkan dalam sambutannya dengan meneteskan air mata beliau melanjutkan, acara semacam ini akan terus diapresiasi karena di samping mengasah siswa dalam konteks kecerdasan emosional—berempati dengan penderitaan orang lain, sekaligus juga menjadi solusi dan jawaban terhadap perdebatan alokasi waktu jam pelajaran PAI yang hanya dua jam saja dalam seminggu.
Sedangkan dalam taushiyahnya, Drs. Masduki Duryat, M. Pd.I mengatakan persaudaraan di dalam Islam menggunakan kata ‘ikhwatun’, kata ini menunjukkan makna saudara sekandung. Sehingga ketika kita diikat dengan iman yang sama, hubungan sesama mukmin adalah laksana saudara sekandung. Pembelaan saudara sekandung akan lebih dahsyat dibandingkan dengan yang lainnya. “Derita rakyat Palestina adalah derita kita, bahagianya mereka juga bahagianya kita. Inilah makna ‘ikhwatun’ sebagaimana yang disinyalir Allah dalam QS. al-Hujurat”, lanjutnya. Di hadapan seluruh jamaah, ia juga mengatakan agar terus menjaga ketauhidan kepada Allah secara istiqamah, karena ada korelasi antara ketauhidan dengan kemajuan, supaya ummat Islam tidak dilecehkan, dimarjinalkan dan dijajah oleh bangsa lain.
Acara ini dilanjutkan dengan shalat ghaib dan doa bersama secara khusyu dan hidmat dipimpin oleh Drs. KH. Ahmad, M. Ag. “Ini adalah bentuk minimal dari solidaritas keluarga besar SMA Negeri 1 Kandanghaur, karena kami hanya bisa berdoa dan memberikan bantuan yang kecil nilainya dibandingkan dengan perjuangan dan penderitaan yang dialami rakyat Palestina, tetapi mudah-mudahan bermanfaat dan doa kami didengar oleh Allah. Karena kami yakin kemuliaan adalah milik Allah, rasulNya dan orang-orang beriman, bahkan Allah berjanji akan menolong orang-orang yang beriman”, demikian dikatakan Pudin Saprudin, ketua OSIS SMA Negeri 1 Kandanghaur, di dampingi Ketua Rohis, Abdul Hasyim sebagai pelaksana acara ini dan Dra. Bunayah Shalihah, pembina Rohis.