Guru Agama dalam Tantangan Ekonomi Global
| ||||||
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Aqib, Zainal, dan Elham Rohmanto, 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah,
Bandung: Yrama Widya
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka
Harian Global - PT Paradigma Baru Globalindo. 2008 All rights reserved.
Makalah Kenneth Cock, Direktur Sampoerna Foundation Teacher Institute (SF TI)
dengan judul "The Challenges of Globalization for Indonesian Teachers”.
Kunandar, 2007. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: RajaGrafindo Persada
Muhaimin, et. al., 2002. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E., 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Nurdin, Syafrudin, 2005. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,
Jakarta: Quantum Teaching
Undang-Undang RI, No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Jakarta: BP. Media Pustaka Mandiri, 2006
Uzer Usman, Moh., 2006. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya
Wahyu Pari Dunda, Juli, 2005. Konsep Kinerja Guru dalam Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI),
Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
Dr. H. Rahman, dkk. (Editor), Jatinangor: Al-Qaprint
[1]Dalam bidang pendidikan diperlukan berbagai teknologi dan inovasi
untuk memecahkan berbagai permasalahan yang menyangkut proses belajar mengajar,
baik yang berkaitan dengan kebijaksanaan, manajemen, pendekatan,
strategi, isi maupun sumber-sumber pendidikan dan pembelajaran.
Untuk kepentingan tersebut para personil pendidikan di antaranya guru,
harus senantiasa meningkatkan profesionalisme. Baca lebih lanjut E. Mulyasa,
Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-6, h. 153-154. Guru yang profesional
dalam menghadapi tantangan yang cukup berat itu diperlukan kriteria
(1). Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal,
(2). Meningkatkan dan memelihara citra profesi, (3). Keinginan untuk senantiasa
mengejar kesempatan pengembangan profesional, (4). Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi,
(5). Memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Lihat Zainal Aqib dan Elham Rohmanto,
Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah,
(Bandung: CV. Yrama Widya, 2007), Cet. Ke-1, h. 146. Bandingkan juga istilah profesionalisme
Syafruddin Nurdin dalam Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum
(Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 14, yang menyebutkan kriteria profesi
mengutIp pendapat Mukhtar Luthfi, (1). Panggilan hidup,
(2). Pengetahuan dan kecakapan/keahlian, (3). Kebakuan yang universal,
(4). Pengabdian, (5). Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif,
(6) Otonomi, (7). Kode etik, (8), Klien. Sedangkan menurut Brikan Barky al-Quraisyi
dalam menghadapi tantangan yang sedemikian berat di bidang pendidikan
diperlukan guru yang memiliki sifat, (1). Dalam tindakan mengajar selalu berorientasi
mencari keridhaan Allah, (2). Menerapkan ilmunya dalam bentuk perbuatan,
(3). Amanah, (4). Menguasai dan mendalami bidang ilmunya,
(5). Mempunyai kemampuan mengajar, (6). Bersikap lemah lembut dan
kasih sayang terhadap peserta didik, (7). Memahami tabiat,
kemampuan dan kesiapan peserta didik. Lihat Muhaimin, et. al.,
Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), cet. ke-2, h. 97
[2] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
Cet. Ke-19, h. 14
[3]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka: 1999), Cet. Ke-9, h. 503
[4] Lihat Juli Wahyu Pari Dunda, Konsep Kinerja Guru dalam
Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI),
Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
Dr. H. Rahman, dkk. (Editor), (Jatinangor: Al-Qaprint, 2005), h. 70.
Dalam buku ini juga dijelaskan kinerja disamakan dengan “performance”.
Dalam Webster International Dictionary, disebutkan bahwa
“performance is the ability to perform capability to achieve a desire result”,
yang menekankan pada kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas.
Hal senada juga dikemukakan oleh Sutermeister yaitu
“… we have recogniced that employee performance depends on
both motivation and ability.” Ibid, h. 71
[5] Ibid, h. 71
[6] Ibid, h. 73
[7] Lihat lebih lanjut Undang-Undang RI, No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
(Jakarta: BP. Media Pustaka Mandiri, 2006), h. 47
[8] Baca lebih lanjut Muhaimin, at.al., Paradigma Pendidikan Islam
Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
Cet. Ke-2, h. 116-118
[9] Baca Harian Global - PT Paradigma Baru Globalindo.
2008 All rights reserved. Makalah Kenneth Cock, Direktur Sampoerna
Foundation Teacher Institute (SF TI) dengan judul "The Challenges of Globalization
for Indonesian Teachers”.
[10] Kunandar, Guru Profesional,
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, h. 3