Menakar Elektabilitas Bambang Hermanto, SE., M.I.Kom; Daya Tawar Suara Pemilih Indramayu Barat
Dok. Solopos.com |
Oleh: Masduki Duryat
Pasca kontestasi Pilpres yang sengketanya masih bergulir di MK dan konstelasi politiknya masih memanas, kini focus dialihkan pada kontestasi pemilihan kepala daerah, salah satunya pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Indramayu.
Secara nasional diusungnya calon presiden dengan dukungan dari beberapa partai politik berharap akan mendapat coat tail effect—tidak terkecuali Partai Golkar. Pakar politik pada penilaian Panji Suminar, hanya PAN dan PPP yang tidak mendapatkan efek ekor jas (coat tail effect) dari sosok calon presiden yang diusung pada Pilpres 2024.
Efek ekor jas adalah dampak positif atas dukungan terhadap partai atau tokoh politik tertentu. “PAN tidak dapat efek ekor jas dari sosok Prabowo Subianto dan PPP tidak dapat efek Ganjar Pranowo,” kata Panji Suminar yang juga akademisi Universitas Bengkulu. Ia menambahkan, sosok Prabowo Subianto eksklusif dan melekat kuat sebagai figurnya Partai Gerindra, begitu pula sosok Ganjar lebih eksklusif ada PDIP saja.
Parpol yang mendapatkan efek ekor jas di Pilpres 2024, menurut Panji, yakni PDIP, Gerindra, Nasdem, PKB, dan PKS.
Golkar Indramayu
Dalam konteks Indramayu efek ekor jas ini tidak terlihat signifikan karena Golkar walaupun menjadi pemenang di Pemilu 2024 Indramayu tetapi perolehan kursinya menurun, hal ini ditengarai banyak factor yang menjadi penyebabnya—salah satunya factor penguasa dan masih adanya friksi kepemimpinan di intenal tubuh partai Golkar—yang harus segera dievaluasi.
Sukses Partai Golkar meraih perolehan suara terbanyak di Kabupaten Indramayu pada Pemilu 2024, tidak diikuti raihan kursi di DPRD-nya. Jumlah perolehan kursi legislatif untuk DPRD Indramayu justru mengalami penurunan sangat tajam dibanding Pemilu sebelumnya. Pada Pemilu legislatif tahun 2019, Partai Golkar Indramayu berhasil mendapatkan 22 kursi di DPRD. Namun pada Pemilu tahun 2024 turun menjadi 14 kursi saja, atau berkurang 8 kursi.
Konsentarsi kemudian beralih pada tahapan berikutnya, pemilihan kepala daerah dan pada pemilihan kepala daerah 2024 ini DPP Partai Golkar memberikan surat rekomendasi kepada lima nama untuk maju bertarung pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Indramayu 2024, yakni H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, ST., Syaefudin, SH., H. Bambang Hermanto, SE., M.I.Kom., Hilal Himawan, S.IP., M. IP., dan Drs., Yudi Rustomo, M. Si.
Yang menarik munculnya nama H. Bambang Hermanto, SE., M.I.Kom., satu-satunya kader muda Golkar dari wilayah Indramayu Barat.
Profil H. Bambang Hermanto, SE., M.I.Kom
Bambang Hermanto, lahir 14 September 1976 adalah politikus Partai Golkar yang menjabat sebagai anggota DPR-RI sejak 7 Desember 2020 menggantikan Daniel Mutaqien Syafiuddin yang telah mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Indramayu pada tahun 2020. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VIII, yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cirebon.
Pendidikannya ditempuh SD Negeri 01 Bunder Patrol (1982–1988), SMP Wira Utama Patrol (1988–1991), SMA Negeri Kandanghaur (1991–1994), S-1 Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan, Universitas Padjadjaran (1996–2000), S-2 Universitas Jayabaya (2005–2009).
Sedangkan karier yang pernah dijalaninya adalah Account Officer Perusahaan Kontraktor di Tulungagung (1994), Waitress Perusahaan Franchise American Hamburger (1994), Tunnel Blasting PT Inco Sulawesi Selatan (1994–1995), Direktur dan Komisaris PT Samba Stevedore Indonesia (Perusahaan Bongkar Muat), Komisaris PT Samba Tour (Biro Perjalanan Wisata), Direktur CV Alam Tani dan PT Petrokimia Gresik, Direktur dan Komisaris PT Altan Bros Indonesia, Direktur dan Komisaris PT Samba Jaya dan Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2020–sekarang).
Bambang Hermanto tercacat sebagai anggota Fraksi Partai Golkar dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII dengan no. anggota 296.
Tokoh muda yang sangat potensial yang harus dipertimbangkan oleh DPP Partai Golkar untuk direkomendasikan menjadi bakal calon kepala daerah di Indramayu.
Suara Indramayu Barat; Daya Tawar
Bambang Hermanto walaupun pada pemilihan anggota legislative Dapil VIII Jabar dari Partai Golkar berada di bawah perolehan suara H. Daniel Mutaqien Syafiuddin dan Dave Akbarshah Fikarno Laksono, tetapi memiliki nilai strategis dan berginning position dari sisi kewilayahan. Bambang Hermanto memperoleh lebih dari 68 ribu suara. Jumlah ini melonjak tajam dibanding Pileg 2019 yang hanya meraih sekitar 33 ribu suara.
Wilayah Indramayu Barat yang cukup luas dengan karakter pemilih yang relative masih ‘bisa diarahkan’ dan terjaga soliditasnya dibandingkan dengan pemilih di wilayah kota, yang cenderung ‘terbagi’, maka ini akan menjadi daya tawar tersendiri terhadap Bambang Hermanto untuk disandingkan dengan siapapun. Apalagi ada adagium ‘jika ingin menang pada pilkada di Indramayu harus bisa menjaring suara Masyarakat Indramayu Barat atau tidak sama sekali’.
Berdasarkan data dari KPU Indramayu jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Indramayu untuk Pemilu 2024 ada sekitar 1.373.770 orang. Terdiri atas 682.417 perempuan dan 691.353 laki-laki. Sedangkan Indramayu Barat yang terdiri dari Kecamatan Patrol, Sukra, Anjatan, Haurgeulis, Gantar, Bongas, Kandanghaur, Gabuswetan, Kroya dan Terisi. Jumlah warga (di sepuluh kecamatan) ini yang memiliki hak pilih ada sekitar 500 ribu jiwa. Jumlah suara yang sangat signifikan dan memiliki daya tawar tinggi untuk menjadi modal memenangkan suara pada Pilkada di Indramayu.
Penulis adalah Dosen Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Ketua STKIP Al-Amin Indramayu, tinggal di Kandanghaur